Infinity : Pada pengukuran lensa kamera, infinity adalah jarak
maksimal yang jauh lebih besar daripada angka yang tertulis pada
selongsong kamera. Dilambangkan dengan angka 8 horizontal dan biasanya
digunakan untuk mendapatkan DOF yang sangat dalam atau memotret sesuatu
yang sangat jauh seperti bulan.
Infrared :
Jenis cahaya yang tidak tertangkap oleh mata tapi bisa di-”lihat” oleh
kamera. Bila dimanfaatkan melalui filter lensa infrared atau kamera
khusus infrared, bisa menghasilkan foto yang sangat indah.
ISO :
Tingkat kepekaan film atau sensor terhadap cahaya. Semakin tinggi angka
ISO-nya, semakin terang foto yang dihasilkan. Bila ISO tinggi digunakan
di cahaya redup biasanya bisa menimbulkan grain/noise pada foto.
Landscape :
Ukuran foto dimana bentuknya cenderung horizontal; lebih lebar daripada
tinggi. Bisa juga berarti genre fotografi yang menangkap pemandangan
alam sebagai objek.
Lensa :
Kombinasi kaca dan ruang udara yang diatur di dalam sebuah selongsong.
Di dalamnya terdapat diafragma yang bisa membuka dan menutup untuk
memungkinkan sejumlah cahaya masuk. Ini dikontrol secara manual oleh
sebuah ring di baguan luar selongsong lensa, atau secara elektronis
melalui pin di bagian sambungan lensa dengan kamera. Lensa punya dua
fungsi utama: satu – memusatkan cahaya ke film atau sensor, kedua –
mengontrol jumlah cahaya yang sampai ke sensor dengan penggunaan
aperture. Lensa autofokus bisa dilengkapi motor untuk memungkinkannya
bergerak maju-mundur untuk mengubah fokus.
Makro :
Istilah lain dari fotografi close-up, tapi lebih spesifik lagi berarti
memotret sebuah objek sampai ke ukuran aslinya atau lebih besar lagi.
Bisa digambarkan sebagai sebuah rasio; misalnya rasio 1:2 berarti objek
dalam foto setengah dari ukuran aslinya.
Manual :
Sebuah mode exposure dimana pengaturan exposure-nya dibuat oleh
fotografer dengan memilih angka aperture dan shutter speed secara
manual. Bisa juga berarti buku panduan yang datang beserta paket kamera
kamu.
Maximum aperture : Bukaan atau f-stop terbesar yang bisa
dibuat oleh sebuah lensa. Sebuah lensa f/1.4 adalah lensa cepat karena
memiliki maximum aperture yang cenderung lebar; sementara lensa f/4.5
adalah lensa lambat karena memiliki maximum aperture yang lebih sempit.
Lensa cepat sangat membantu bila digunakan memotret dalam cahaya redup.
Minimum aperture : Bukaan atau f-stop terkecil yang bisa
dibuat oleh sebuah lensa. Biasanya, lensa wide angle punya minimum
aperture f/22; lensa normal f/16; dan lensa telephoto f/32.
Mode :
Cara melakukan beberapa pemotretan. Beberapa mode pada kamera sudah
diprogram lebih dulu dan bisa dipilih sesuai dengan kondisi pemotretan
atau objek. Ini termasuk mode aperture priority (A atau AV), shutter
priority (S atau TV), dan seterusnya.
Overexposure : Saat melakukan exposure, jika ada terlalu
banyak cahaya masuk mengenai sensor, maka overexposure terjadi.
Overexposure kecil bisa mengakibatkan hilangnya detil dan texture dalam
highlight sebuah foto; sementara overexposure yang parah bisa
mengakibatkan kerusakan serius pada kualitas foto dan hilangnya
informasi foto.
Panning :
Sebuah teknik pemotretan dimana kamera mengikuti gerakan objek saat
exposure berlangsung, biasanya dilakukan dengan shutter speed pelan.
Polarizing filter :
Sebuah filter yang meneruskan gelombang cahaya ke satu arah, digunakan
untuk memperdalam warna biru pada langit, mengurangi kontras pada tempat
yang sangat terang, dan untuk menembus permukaan yang memantulkan
cahaya seperti air atau kaca.
Portrait :
Ukuran foto dimana ukurannya cenderung vertikal; lebih tinggi daripada
lebar. Bisa juga berarti genre fotografi yang berfokus pada manusia
sebagai objek.
Post-processing :
Proses yang dilakukan setelah foto diambil. Biasanya menggunakan
program editor foto pada komputer. Biasa juga disebut editing.
Saturasi : Berhubungan dengan warna pada sebuah foto, yaitu
cerah atau tidaknya warna-warna tersebut. Saturasi bisa dimanipulasi
melalui post-processing.
Shadow : Bagian tergelap pada sebuah foto. Kebalikan dari highlight. Biasanya menampilkan detil dan tekstur.
Sharpness : Bagian dari foto yang terfokus atau tajam.
Shutter : Serangkaian ‘tirai’ di dalam lensa yang bisa membiarkan cahaya masuk untuk sampai ke sensor dalam rentang waktu tertentu.
Shutter release : Tombol yang digunakan untuk menentukan saat
menutupnya shutter. Banyak tombol ini yang bekerja dala dua langkah;
jika ditekan setengah jalan akan mencari fokus pada mode autofokus, dan
jika ditekan sepenuhnya akan menutup tirai shutter.
Single-Lens-Reflex : disingkat SLR. Jenis kamera yang memiliki
cermin yang bisa digerakkan dibelakang lensa dan kaca untuk melihat
objek. Sensor terletak di belakang susunan cermin ini yang akan bergerak
jika exposure terjadi. SLR dan DSLR adalah dua sistem yang berbeda,
dimana DSLR adalah digital, sementara SLR adalah analog.
Slow :
Istilah yang digunakan untuk jangka waktu exposure yang lama. Biasanya
bila menggunakan aperture dengan bukaan kecil atau bila shutter speed
lebih lambat dari 1/30 detik.
Stop : Pengukuran cahaya yang digunakan untuk menggambarkan
aperture atau shutter speed, meskipun lebih umum digunakan bersama
aperture. Perbedaan satu stop menandakan setengah atau dua kali lipat
jumlah cahaya. Stop down berartu mempersempit aperture; stop up berarti
melebarkan.
Telephoto : Nama yang digunakan untuk lensa yang focal
length-nya lebih panjang dari 50mm dan sudut pandanganya kurang dari 45
derajat. Telephoto biasa panjangnya sekitar 80mm, medium sekitar 135mm,
dan telephoto ekstrem bisa sampai 300mm atau lebih (dikenal juga dengan
istilah termos putih). Biasanya untuk memotret benda-benda jauh agar
tampak dekat, seperti cara kerja teropong.
Tripod :
Sebuah alat berkaki tiga dengan landasan tempat memasang kamera,
digunakan untuk menstabilkan kamera selama exposure terjadi. Sangat
berguna untuk exposure yang lebih lama dari 1/30 detik, atau jika
beberapa foto harus diambil dengan keseragaman yang tinggi.
Tone : Istilah lain untuk warna, tapi bisa juga berarti mood yang dihasilkan oleh kombinasi warna pada sebuah foto.
Underexposed : Kegagalan mengekspos sensor dengan benar karena
tidak ada cukup cahaya yang sampai ke sensor untuk memunculkan warna
dan brightness. Foto yang underexposed akan tampak gelap dan kekurangan
warna.
UV Filter :
Sebuah filter lensa yang bening tanpa warna yang mencegah sinar
ultraviolet terekam oleh film atau sensor. Baik untuk memotret landscape
jarak jauh atau melindungi lensa.
Viewfinder : Kotak tempat melihat objek saat dibidik. Disebut
juga jendela bidik. Biasanya di layarnya tertera panduan exposure,
fokus, dan kesiapan flash. Ini adalah ruang kontrol tempat menentukan
berhasil atau tidaknya gambar diambil.
Warm tone : Penampilan atau mood warna sebuah foto yang
cenderung kuning atau jingga. Pada foto hitam putih akan menjadi sepia
atau kecoklatan.
Wide angle : Jenis lensa yang memberikan pandangan luas,
biasanya pada rentang focal length 35 sampai 24mm. Ultra wide angle
panjangnya 20 – 8mm. Lensa wide angle memungkinkan fokus yang merata
pada seluruh bagian foto. Biasanya digunakan untuk memotret landscape.
Zoom : Kemampuan lensa untuk merubah focal length, Lensa zoom tersedia dalam beberapa rentang yang berbeda, seperti 35 sampai 105mm.
No comments:
Post a Comment